Bismillahirrahmanirrahim, Haaayy teman temann :) kali ini kita akan membahas tentang Animalia nih, lebih spesifiknya lagi tentang Arthropoda. Seperti biasa yuuk intip dulu video penjelasannya dulu ;) cekidot! *videonya pake bahasa inggris hehe :D semoga ngerti yah*
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, Arthros = segmen/ruas dan poda = kaki. Semua jenis hewan yang termasuk dalam filum Arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang beruas-ruas.
Ciri-ciri Atrhropoda:
•Tubuh Arthropoda berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas.
•Eksoskeleton (mempunyai rangka luar) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
•Triplobastik (memiliki tiga lapisan tubuh).
• Selomata (mempunyai rongga sejati).
•Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
•Bersifat simetri bilateral.
•Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior.
•Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus.
•Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku.
•Reproduksi Arthropoda dilakukan secara aseksual dan seksual.
•Secara aseksual Arthropoda dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan)
•Secara seksual paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin Arthropoda sudah terpisah.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan yang ada, filum Arthropoda dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Crustacea (Udang-udangan)
Crustaceae mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang. Memiliki antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.
Kepala dan dadanya menyatu disebut sefalotoraks yang dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas. Kakinya dapat digunakan untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan.
Sistem pencernaan Crustaceae dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolismenya keluar melewati kelenjar hijau. Sistem sarafnya menggunakan susunan saraf tangga tali, respirasinya menggunakan insang.
Jenis kelamin Crustaceae sudah dapat dipisahkan dan bersifat hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.
Peranan Crustaceae yang menguntungkan misalnya sebagai sumber protein seperti udang, kepiting, dan rajungan dan sebagai zooplankton sebagai sumber makanan pada ikan. Yang merugikan Merusak galangan kapal, parasit pada ikan dan kura kura, merusak pematang sawah / saluran irigasi
2. Arachnoidea (Laba-laba)
tubuhnya memiliki kepala yang bersatu dengan dada (sefalotoraks) dan perut. Pada kepala terdapat sepasang alat sengat (kelisera) bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang berisi kelenjar racun, sepasang alat capit (pedipalpus) berbentuk seperti gunting, dan empat pasang kaki, tidak mempunyai antena, bernapas dengan paru-paru buku, trakea, atau kedua-duanya. Dibagi menjadi 3 ordo, yaitu:
a.) Scorpionidae , tubuhnya terdiri atas sefalotoraks dan abdomen beruas-ruas, semakin ke belakang semakin mengecil membentuk ekor. Pada sefalotoraks terdapat sepasang alat mulut seperti penjepit yang disebut pedipalpi, fungsinya sebagai alat peraba sekaligus sebagai penangkap mangsanya. Sepasang alat mulut bentuknya kecil disebut kelisera yang berfungsi untuk mengunyah mangsanya, beberapa pasang mata tunggal besar atau kecil serta empat pasang kaki pada bagian sefalotoraks. Pada bagian ekor paling ujung berbentuk bulat dan runcing merupakan alat sengat yang beracun. Sedangkan pada abdomen depan bagian bawah terdapat lubang kecil (stigma) sebagai alat respirasi yang berhubungan dengan saluran trakea.
b.) Arachnida, tubuhnya terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas, bagian antara sefalotoraks dan abdomen meramping. Pada bagian sefalotoraks terdapat sepasang kelisera yang dapat mengeluarkan racun. Fungsi racun ini untuk melumpuhkan mangsanya, terdapat pedipalpus yang digunakan untuk menekan dan mengunyah mangsanya (makanan) dan di antara pedipalpus terdapat lubang mulut kecil.
c.) Acarinae, tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang menjadi satu dan tidak beruas-ruas, memiliki empat pasang kaki beruas-ruas, ada yang hidup sebagai parasit dan ada pula yang bebas. Jika hidupnya sebagai parasit pada anjing, maka caplak betina akan menghisap darah anjing hingga tubuhnya menggelembung. Bila hendak bertelur, maka akan meloloskan diri dan memilih tempat untuk bertelur, kemudian mati.
3. Myrapoda
Myrapoda terdiri dari kepala dan perut (tidak terdapat dada), bersegmen (beruas-ruas) mencapai 100-200 ruas, dan pada setiap ruas terdapat sepasang atau dua pasang kaki. Hidup di darat terutama di tempat-tempat yang banyak mengandung humus atau sisa-sisa bahan organik. Pada kepala terdapat mulut, dua buah mata tunggal (oselus), dan sepasang antena.
Myriapoda mempunyai susunan saraf tangga tali. Alat pernapasan berupa trakea yang dilengkapi spirakel pada setiap ruas tubuh sebagai tempat keluar masuknya udara. Sistem peredaran darahnya terbuka. Reproduksi secara seksual dengan bertelur, alat kelamin jantan dan betina terpisah. Myriapoda dibagi menjadi dua subkelas, yaitu:
a.) Chilopoda, yaitu hewan berkaki seratus (sentipeda). Tubuh pipih memanjang terdiri atas kepala dan badan, beruas-ruas (15 – 173 ruas) dan setiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada ruas di belakang kepala terdapat sepasang alat maksiliped yang menghasilkan racun untuk membunuh mangsa. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena panjang, dua kelompok mata tunggal, dan mulut. Alat pencernaan makanannya lengkap dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malpigi. Alat respirasi berupa trakea yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh dengan lubang trakea terdapat pada semua ruas. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan internal dan menghasilkan telur yang sering diletakkan di bawah batu-batuan. Chilopoda memiliki rahang yang kuat dan berbisa untuk memangsa binatang-binatang kecil.
b.) Diplopoda, yaitu hewan berkaki seribu (millipedes). Umumnya memiliki 30 pasang kaki atau lebih. Tubuh berbentuk bulat panjang (silindris) dan beruas-ruas (25 – 100 segmen), terdiri atas kepala dan badan. Pada setiap ruas terdapat dua pasang kaki dan tidak mempunyai maksiliped untuk menghasilkan racun. Pada hewan jantan, dua buah kaki pada ruas ke tujuh mengalami modifikasi sebagai alat kopulasi. Pada kepala terdapat mulut, sepasang antena yang pendek, dan dua mata tunggal yang sederhana. Gerakannya sangat lambat dan ada yang dapat menggulung jika dalam keadaan bahaya. Umumnya hidup di tempat lembab dan gelap yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan yang telah membusuk sebagai makanannya. Alat pernapasan berupa trakea yang tidak bercabang-cabang. Alat peredaran darah Diplopoda berupa suatu jantung pembuluh. Alat eksresinya berupa dua buah saluran malpigi. Reproduksi secara seksual dan alat kelamin terpisah yang menghasilkan telur.
4. Insecta (Serangga)
Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di darat dan air. Ukuran tubuhnya relatif kecil, sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang). Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala Insekta terdapat sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus). Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah), tipe pengisap (kupu-kupu), tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan tipe penggigit (belalang).
Bagian dada terdiri atas 3 ruas dan terdapat 3 pasang kaki beruas-ruas, juga terdapat sayap. Adapun pada perut terdapat 6 sampai 11 ruas, pada ruas belakang posterior sebagai alat reproduksi. Pada Insekta betina terdapat alat peletak telur yang disebut ovipositor serta kantung untuk menyimpan sperma. Respirasinya menggunakan pembuluh trakea, yaitu udara dari luar masuk ke jaringan melalui pembuluh trakea. Jumlah jantungnya 5 buah dan sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Sistem ekskresinya menggunakan pembuluh malphigi yang mengelilingi anus. Daur hidup serangga ini mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Akan tetapi ada jenis insekta tidak mengalami metamorfosis yang digolongkan sebagai serangga ametabola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar